Tuesday, February 10, 2009

LOWONGAN KERJA

Diperusahaan tempat kerja saya sekarang ternyata masih membutuhkan tenaga kerja untuk mengisi posisi yang lowong. Ada berbagai macam posisi yang lowong yang sampai saat ini belum juga terisi setelah ditinggal oleh yang menjabat sebelumnya. Ada yang lowong sejak 2 tahun yang lalu, ada yang lowong sejak 1 tahun yang lalu, ada yang baru enam bulan, empat bulan dan bahkan ada yang baru lowong seminggu yang lalu.
Posisi ini menjadi lowong karena ada banyak sebab. Ada yang karena penjabat sebelumnya pensiun, ada yang pindah ke department lain, ada yang dibajak perusahaan lain dan ada juga yang mengundurkan diri karena ingin mengurus business pribadinya. Pokoknya banyak sebab.

Di dua perusahaan tempat saya bekerja sebelumnya juga saya dengar masih banyak posisi yang lowong. Belum ada yang mengisi. Termasuk posisi yang saya tinggalkanpun ternyata belum ada yang menggantikannya.

Kalau saya baca dari media, tingkat pengangguran di Indonesia sebenarnya cukup tinggi. Namun kalau saya lihat dengan kenyataan yang ada akan terasa agak sedikit aneh karena ternyata masih banyak posisi yang lowong di banyak perusahaan. Kok bisa tidak klop dan saling mengisi ya?

Menurut saya ada satu hal dasar yang membuat tidak terisinya posisi yang lowong tersebut, menjadi seolah tidak ada hubungannya antara angka pengangguran dan kesempatan kerja.

Yang pertama bisa diumpamakan seperti tidak akan bisa terjadi hubungan kasih sayang antara laki-laki dan perempuan kalau tidak ada kecocokan. Artinya kualifikasi pekerjaan yang ada tidak bisa dipenuhi oleh tenaga kerja yang masih menganggur saat ini. Ketidak cocokan ini bisa dikarenakan perbedaan kompetensi yang diinginkan, syarat masa kerja, pengalaman yang dimiliki atau lainnya.

Yang kedua bisa diumpamakan tidak akan terjadi perkawinan antara laki-laki dan perempuan kalau laki-laki tersebut tidak melakukan lamaran. Artinya tidak ada lamaran yang dikirim oleh tenaga kerja yang menganggur ke perusahaan karena mereka sudah merasa takut dengan syarat yang diajukan. Misalnya diminta pengalam kerja minimal 10 tahun, sedangkan pengalaman yang ada baru 8 tahun. Diminta pintar bahasa Inggris tertulis maupun lisan, padahal kemampuan bahasa yang ada saat ini selain bahasa Indonesia hanya bahasa Palembang. Diminta punya kemampuan leader ship yang bagus, padahal apa yang dimaksud dengan leader ship tidak tahu. Diminta punya pengalaman kerja diindustri A, padahal walaupun sekarang kerja diindustri B, toh yang dikerjakan tetap sama-sama benerin mesin rusak.

Yang ketiga bisa diumpamakan tidak akan menikah karena pasangannya kurang cantik atau kurang ganteng. Artinya selalu memilih perusahaan yang dari luar kelahitan bonafit, yang gajinya besar, yang memberikan banyak fasilitas. Yang kalau memberikan training selalu keluar negeri. Yang bisa kasih bonus minimal 4 kali sebulan dan lain-lain. Padahal gadis yang cantik biasanya punya permintaan lebih banyak dari yang kurang cantik, punya biaya maintenance yang lebih besar untuk merawat tubuh dan untuk biaya shooping. Perusahaan besar akan menuntut kita lebih besar, baik dari sisi pengorbanan maupun dari sisi kemampuan. Sedikit dianggap kurang, kita akan mudah terdepak. Belum lagi birokrasinya yang biasanya terlalu bertele-tele. Mau pinjam 3 bulan gaji saja harus menunggu berbulan-bulan.

Yang keempat bisa diumpamakan takut mencari pacar karena tidak pe-de, merasa kurang ganteng, merasa kurang modal atau merasa tidak bisa bersaing dengan laki-laki lain. Tidak mau melakukan usaha karena selalu memikirkan akan gagal. Padahal jauh lebih baik berusaha tapi gagal dari pada tidak berusaha sama sekali, karena tidak berusaha sama sudah pasti sama dengan gagal. Kolonel Sanders saja harus menawarkan racikan fried chickennya sampai ribuan kali sampai bisa diterima oleh satu restorant dan akhirnya berkembang sebesar saat ini. Ingat, diantara beberapa peluang pasti ada peluang yang tersedia untuk kita.

Yang kelima tidak bisa cari pacar karena memang tidak mampu. Tidak bisa merayu, tidak bisa berpantas-pantas, tidak punya uang untuk ngajak nonton dan makan. Nah ini yang paling gawat. Seharusnya kita bisa mempersiapkan diri kita untuk menghadapi segala macam syarat mencari pekerjaan. Kemampuan akademis harus dipertajam, kemampuan interview harus dilatih, sikap dan wibawa harus diperbaiki. Dari kegagalan saya masa kuliah karena sering nyontek menyebabkan 3 kali saya gagal test masuk kerja karena kemampuan akademis saya yang kurang saat itu. Nilai teknikal test saya jelek, belum lagi nilai bahasa Inggrisnya. Menyebutkan gajah dan angka sebelas dalam bahasa Inggris saja tidak ada bedanya. Kacau !

Namun itu jadi pelajaran yang sangat berharga. Untuk memperbaikinya yang pertama saya lakukan adalah segera ikut less bahasa Inggris dengan menetapkan target untuk bisa menjawab pertanyaan pada saat interview. Dan ternyata berhasil ! Saat interview di perusahaan kontraktor Jepang untuk sebuah proyek, saya bisa menjawab pertanyaannya dengan lancar, lebih lancar bahkan daripada bahasa Inggirsnya orang Jepang tersebut (lha, dia bilang plot plan saja ploto plang).

Setelah bekerja di proyek, target saya adalah menguasai system produksi dan peralatan yang ada. Hampir setiap malam saya harus tidur larut karena membaca semua dokument proyek. Namun hasilnya menakjubkan. Saya tercatat satu-satunya orang yang bisa naik gaji sebanyak 4 kali dalam satu tahun. Mereka sangat takut kalau saya keluar sebelum proyek tersebut selesai.

Saat ini, sudah 3 kali saya diundang menjadi pembicara mengenai maintenance untuk tingkat Asia-Pacific. Menggunakan bahasa Inggris tentunya. Kadang saya tertawa sendiri kalau ingat saat ujian yang diadakan pak Petrus, buat contekan tapi tidak mengerti yang mana yang mau dicontek karena saat itu saya benar-benar tidak bisa berbahasa Inggris.

Sebelum bekerja di perusaaan yang sekarang, sudah beberapa kali saya mencoba untuk test di perusahaan lain dengan hasil saya selalu dinyatakan lulus, bahkan ada yang bilang saya over qualified. Dari pengalaman ini saya menyimpulkan bahwa tidak ada manusia yang bodoh, tapi yang ada hanyalah manusia malas dan penakut. Malas untuk melakukan sesuatu dan takut untuk menghadapi kegagalan.

Kembali ke lowongan pekerjaan di perusahaan saya, bila kawan-kawan sudah termotivasi dengan cerita diatas silahkan mengajukan lamaran untuk posisi :
1. Production Manager
2. Mechanical Supervisor
3. QA/QC inspector
4. Rigging/lifting specialist

Syaratnya mudah, hanya perlu lulus test dan punya pengalaman bekerja di oil dan gas ... nah, lho ????

by : Sutedja - 03893150041

No comments:

Post a Comment